Pensiun Usia Muda? Jangan Dulu..
Kalangan Sendiri

Pensiun Usia Muda? Jangan Dulu..

Puji Astuti Official Writer
      3232

Yosua 14:10-11

Jadi sekarang, sesungguhnya TUHAN telah memelihara hidupku, seperti yang dijanjikan-Nya. Kini sudah empat puluh lima tahun lamanya, sejak diucapkan TUHAN firman itu kepada Musa, dan selama itu orang Israel mengembara di padang gurun. Jadi sekarang, telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini; pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 143; Yohanes 20; Zakharia 4-6

Musim gugur yang lalu di gereja, saya bertemu dengan seorang pria yang menjabat tangan hampir setengah lusin orang dengan penuh semangat walaupun ia tidak kenal. Lalu dia menatap saya dan menarik tangan saya untuk menjabat tangan erat. Saya bisa merasakan bahwa tangan yang kasar dan kuat itu telah melakukan kerja keras selama beberapa dekade lamanya.

“Anda seperti seseorang yang sangat menikmati hidup. Apa pekerjaan Anda?” tanya saya.

“Saya? Saya seorang petani di daerah Midwest.”

“Benarkah? Saya tidak terkejut kalau begitu, Anda memiliki tangan sekuat ban traktor..”

Dia tertawa… dia kemudian mengajukan beberapa pertanyaan untuk menambah wawasannya lalu menceritakan rencananya untuk bepergian.

“Apa yang Anda lakukan minggu lalu?” tanya saya.

Jawabannya membuat saya tertegun. “Minggu lalu saya memanen 90.000 tongkol jagung,” jawabnya dengan tersenyum.

“Sembilah puluh ribu! Berapa umur Anda, temanku?”

Tanpa merasa malu dia menjawab, “Aku hanya beberapa bulan menuju 90 tahun.” Dia tertawa saat saya menggelengkan kepala.

Pria itu telah melewati empat masa peperangan, Depresi Besar, enam belas presiden, sembilan puluh kali musim gugur, dan tidak terhitung masa sulit, dan dia masih bisa hidup dengan penuh semangat. Saya lalu menanyakan rahasianya memiliki umur panjang dan hidup yang produktif. “Kerja keras dan integritas,” dengan cepat dia menjawab.

Saat kami hendak berpisah, dia berbalik dan berkata, “Jangan anggap enteng, anak muda. Bertekunlah!”

Di Alkitab penuh orang-orang yang menolak untuk menganggap enteng kehidupannya. Ada Kaleb, yang berumur 85 tahun namun menaklukan orang-orang Enak dan menguasai Hebron (Yosua 14).  Atau Abraham, yang memiliki bayi (sebenarnya Sara yang mengandung) di saat usianya telah mencapi 100 tahun dan Sara 90 tahun (Kejadian 21). Atau Nuh, Musa, atau Samuel.. mereka adalah orang-orang yang masih melayani Tuhan hingga akhir hidup mereka.

Umur tidak merubah kehidupan. Keriput, rambut putih dan bercak-bercak di tangan, tidak mengubah kehendak Allah bagi Anda. Di dalam Tuhan tidak ada kata pensiun. Anda selalu di tantang untuk selalu memiliki pandangan yang segar dan menjadi orang yang produktif bagi-Nya. Bersediakah Anda?

Jika dunia ini sedang menjanjikan pensiun di usia muda, sebaliknya Allah meminta Anda untuk tetap produktif dan bekerja bagi Dia hingga akhir usia Anda.

Ikuti Kami